profile ulla nuchrawaty


Visi : ..........................................................................
untuk mewujudkan visi ini, maka diturunkan menjadi misi.................................................................................................................
Pada hakikatnya apa yang kita lakukan sejak bangun tidur sampai tidur lagi merupakan kegiatan politik praktis. Karena itu, sesungguhnya politik bukanlah hal yang luar biasa, baik bagi laki-laki maupun perempuan. Pendapat itu dilontarkan oleh dr Hj Ulla Nuchrawati MM.
"Jadi, kalau saya yang dokter ini kemudian terjun ke dunia politik, itu bukan hal yang luar biasa. Karena pada dasarnya semua manusia hidup dengan politik," kata wanita yang di kalangan rekan-rekannya sering dijuluki sebagai "dokter politik" ini karena keakrabannya dengan dunia politik.
Ibu dua anak kelahiran Sulawesi Selatan, 3 Juni 1954, ini membantah kalau ketertarikannya kepada dunia politik disebabkan adanya kuota 30 persen di parlemen bagi wanita. Menurut Ulla, jauh sebelum menjadi dokter dia sudah aktif dalam berbagai organisasi mahasiswa dan ormas, seperti Ketua Grup Dewan Mahasiswa Unhas Ujung Pandang dan Ketua bidang Kesra BKK NKK Unhas. Setelah menjadi dokter dia kemudian menjadi Wakil Ketua PMI DKI Jakarta, Wakil Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jakarta Selatan, dan Ketua DPP Majelis Dakwah Islamiyah (MDI).
Namun demikian, Ulla mengaku sebagai wanita dirinya tergolong konservatif. Meski super sibuk, dia tetap mendahulukan kepentingan rumah tangga ketimbang organisasi. "Saya baru ke luar rumah untuk melakukan aktivitas organisasi kalau suami dan anak-anak sudah sarapan dan sudah berangkat ke kantor dan ke sekolah," kata anggota Departemen Budaya, Pariwisata dan Pemberdayaan Perempuan DPP Partai Golkar ini.
Direktur PT Ganesha Dwipaya Bhakti dan Komisaris PT Kisindo Unggul Photo ini berpendapat, politisi perempuan secara kualitas masih harus ditingkatkan. "Harus berani berpacu dengan kaum pria dalam hal prestasi," katanya.